Ketahui 3 Jenis Flow Meter Gas Sebelum Menggunakannya
Bagi seorang teknisi, alat Flow meter bukanlah hal yang asing bagi pekerjaan mereka. Ini adalah sebuah alat yang sangat berguna untuk mengetahui jumlah laju alur liquid, slurry, flow meter gas dan uap liquid.
Dengan flow meter, komponen yang mengalir pada aliran terbuka dan tertutup, dapat terhitung kuantitasnya per satuan waktu.
Meki begitu, para ahli masih mencari jenis flow meter yang paling ideal untuk diterapkan pada proses industri.
Umumnya alatnya ini mampu untuk mengetahui instrumen dengan rasio titik balik yang tinggi atau rentang operabilitas yang besar. Tingkat keakuratannya tinggi yang bisa diketahui melalui pengukuran tekanan dan temperatur. Memiliki kelonggaran untuk mengatur komponen yang diukur tanpa memerlukan kalibrasi berulang. Juga, akomodasi untuk diinstalasi pada suatu pabrik.
Jenis Flow Meter Gas
Sebelum Anda menentukan perangkat pengukur pedoman gas, maka hal utama yang perlu Anda ketahui adalah penerapan teknologi flow meter itu sendiri. Baik mengenai cara kerja dan jenis flow meter gas yang beredaran di pasaran. Termasuk juga keunggulan dan kekurangannya.
Flow meter gas diidentifikasikan berdasarkan prinsip operasi dan teknologi yang dipakai.
Jika menurut prinsip operasi, maka jenis-jenis flow meter terbagi atas perbedaan tekanan, kecepatan, luasan area dan positive displacement.
Sedangkan, jika berdasarkan teknologi yang diaplikasikan, alat ini terdiri atas orifice, turbin, magnetik, gas ionisasi, NMR, dan ultrasonik.
Orifice Plate Meter
Orifice Plate atau plat berlubang, merupakan pecahan dari flow meter yang melakukan kinerjanya berdasarkan perbedaan tekanan.
Jenis flow meter ini gampang untuk dikonstruksi. Terbuat dari sebuah plat logam dengan lubang yang disisipkan di antara penghubung jalur pipa dengan penyadap tekanan yang terbentuk pada dinding pipa.
Prinsip kerja yang dipakai pada flow meter orifice plate yaitu menyebabkan penurunan tekanan pada fluida yang mengalir di dalam pipa.
Kelebihan orifice plate meter:
- Sangat mudah untuk dikonstruksi
- Mempunya elemen utama yang berpengaruh
- Aman digunakan dan tidak membutuhkan kalibrasi pada rancangan kriteria
- Ongkos pembelian plat hemat
- Dapat dipakai untuk mengukur gas, liquid dan uap
Dari semua kelebihan tersebut, ternyata orifice plate meter tetap memiliki kekurangan. Seperti:
- Jangkauan rendahnya, yakni 1:4
- Performanya gampang menurun, karena plat pada logam gampang rusak
- Instalasi alat secara penuh membutuhkan ongkos yang sangat tinggi
- Keluaran kinerja yang dihasilkan tidak linear dengan laju alirannya
Critical Flow Venturi Nozzle
Jenis lain dari alat flow meter jika Anda berminat untuk adalah critical flow venturi nozzle.
Alat ini mempunyai efek menawan yang muncul sewaktu suatu gas mengalir pada nozzle dengan kecepatan tinggi.
Saat gas memasuki nozzle, kecepatan gas akan meningkat. Hal ini karena luas penampang nozzle menurun pada daerah throat.
Adapun kecepatan maksimum yang dicapai pada daerah throat sama dengan kecepatan suara (sonic)
Dengan kecepatan ini, laju hilir kecepatan dapat turun menjadi subsonik atau bisa berkembang menjadi supersonik.
Efek ini bisa timbul jika terdapat perubahan kecepatan hilir pada throat, tetapi tidak mempengaruhi keadaan pada kecepatan hulu. Hal inilah mengapa alat ini dikatakan sebagai nozzle.
Prinsipnya adalah rasio pada tekanan hilir dan hulu nozzle, gas akan mengalir lebih cepat pada serpihan throat. Sehingga kecepatan kritisnya sama dengan kecepatan sonik.
Kelebihan jenis flow meter gas ini sendiri, yakni mampu mengukur laju alir massa gas dengan presisi yang tinggi. Serta aliran hulu tidak dipengaruhi keadaan hilir.
Akan tetapi, ketidak fleksibelan alat ini sendiri menjadi kekurangannya. Karena laju alirnya mampu ditingkatkan hanya dengan mengganti nilai stagnasi ajaran daerah hulu atau memajukan luas area throat.
Positive Displacement (PD) Gas Meter
Positive Displacement gas meter secara umum kinerjanya membagi aliran menjadi beberapa volume yang presisi.
Salah satu komponen yang ada di PD gas meter ini adalah rotary gas displacement meter. Berisikan lobus impeller yang operasinya bertentangan arah dengan pusatnya
Sistem operasinya yaitu gear menunjukkan dorongan eksternal terhadap bejana pengukur untuk mensinkronisasikan impeller. Selama rotasi, empat penampung gas berbentuk bulan sabit dikeluarkan melalui ember pengukur. Jumlah rotasi akan sebanding dengan total ajaran.
Rotary Gas Displacement mampu beroperasi sampai tekanan 80 bar. Jangkauan yang dimiliki dapat mencapai 20 : 1 pada beberapa desai, dan performansi kalibrasinya mendekati 0.5%.
Batasan alat ukur ini cuma mampu digunakan hingga temperatur gas 373 K serta mampu menimbulkan penurunan tekanan bisa datang secara tiba-tiba.
Turbin Flow Meter
Turbin flow meter IPM berisikan rotor berbilah yang bekerja pada anutan pipa. Gas meter jenis ini mengkalkulasikan kecepatan pergerakan gas melalui rotor atau heliks.
Rotor sendiri didesain untuk memberikan cairan pada disturbansi saat fluida masuk ke flowmeter.
Besarnya keluaran yang dihasilkan diukur melalui pickoff listrik yang dipasang pada tubuh flow meter. Pada turbin gas flowmeter, terdapat perubahan karena adanya friksi dan bilah pisau yang menyebabkan terjadinya deteriorasi.
Demikian jenis-jenis flow meter gas. Dengan mengetahui jenis-jenis yang ada, diharapkan penggunaannya menyesuaikan dengan kebutuhan yang Anda lakukan. Untuk beli dan jual flow meter, sekarang ini sudah bisa dilakukan secara online. Anda tinggal searching melalui internet dan ada banyak website yang menyediakannya. Semoga bermanfaat.